Jumat, 20 Maret 2009

Bagaimana mengawali suatu “usaha baru“, Jilid 2

By Hilman Muchsin


Orang yang sudah berhasil dalam kehidupan ini, sangat setuju bahwa dalam berusaha mereka mungkin harus menyesuaikan dirinya, bahkan memulainya kembali berkali-kali. Bagi kita untuk memulai tindakan-tindakan yang positif, kita harus selalu berlatih dan kita harus punya kepercayaan diri dalam mempersiapkan tindakan kita. Jangan biarkan diri kita dikalahkan oleh keraguan.
Tahapan – tahapan yang akan ditempuh dalam penciptaan usaha baru adalah :
A. Preliminary :
Formulasi konsep, yaitu pengembangan prototype dan perencanaan bagaimana produk bisa dibuat dan dijual. Kemudian mengidentifikasi modal awal dan mencari partner yang diperlukan.
B. Peluncuran dan awal operasi :
Pada tahap ini pengeluaran biaya diambil dari tabungan pribadi, dukungan keluarga, dukungan teman, dll
C. Pertumbuhan awal merupakan tahapan yang membuat kita frustasi dan menghabiskan banyak waktu. Disini kita mengidentifikasi potensi Investor tau penanam modal dan mengamankan dukungan dari investor. Pada tahap ini kita harus sabar, karena penanam modal dan Bank kurang tertarik, karena tahapan ini penuh resiko. Pada tahap ini personalitas dan kekuatan kita di uji.
D. Konsolidasi dan pertumbuhan biaya , Konsolidasi dan ekspansi memerlukan biaya yang cukup besar dari proses pertumbuhan awal. Biasanya penanam modal / Bank lebih senang pada posisi ini, karena tahapan ini sudah mempunyai karakteristik pengembalian resiko yang diinginkan. Pada tahap ini ada hal yang perlu dicermati yaitu, usaha semakin solid dan menguntungkan dan bahaya yang akan dihadapi (following success with failure)
E. Kematangan, yaitu usaha semakin maju dan menerima pendapatan yang baik . Pada tahap ini, kita dihadapkan pada pilihan menjual perusahaan (baik sebagian atau seluruhnya) untuk mendapatkan kas tambahan untuk ekspansi atau memperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat memulai usaha lagi atau menjadi “business angels”.

Memperhatikan langkah yang akan kita hadapi nantinya, kita harus banyak berpikir sebelum bertindak, Pertama, carilah cara dan jawaban yang sederhana yang kecil kemungkinannya untuk salah. Bekerjalah dari hal-hal dasar. Yakinkan bahwa kita mengerti tugas atau masalahnya sebelum kita mulai.
Carilah cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu di segala bidang kehidupan kita secara terus menerus. Perbedaan antara orang sukses dengan yang lainnya bukan pada apakah kita membuat kesalahan atau bahkan gagal untuk sementara waktu, tetapi perbedaanya pada bagaimana respon kita..
Komitmen akan datang dari dalam dan sering di uji, bahkan kita tidak akan tahu batas kemampuan kita jika kita tidak selalu mencoba melakukan sesuatu.
Teliti satu persatu tujuan kita dan pikirkan bagaimana kita bisa berkembang. Keberhasilan adalah sebuah perjalanan. Keberhasilan bukanlah pekerjaan cepat. Kenikmatannya ada pada proses pencapaiannya. Jangan anggap kesuksesan sebagai sebuah puncak yang harus di daki, tetapi sebuah dataran tinggi yang harus dilewati.
Berpikirlah dalam konteks yang tidak berlebihan. Lebih mudah membeli sesuatu daripada menjualnya. Kita bisa membuat hidup kita lebih nyaman dengan menemukan kepuasan dari benda-benda yang telah kita miliki dan membuat harapan-harapan yang masuk akal.
Pisahkanlah keinginan-keinginan kita dari kebutuhan-kebutuhan kita. Kita bekerja untuk mencapai seluruh yang kita butuhkan, bukan untuk mencapai seluruh yang kita inginkan.
Konsentrasilah pada tujuan utama kita sampai kita mampu mencapainya. Inti permasalahannya bukan pada apa yang kita kerjakan kemarin. Bukan juga pada apa yang bisa kita kerjakan hari ini. Tetapi inti dari semua itu adalah apa yang kita persiapkan untuk dikerjakan setiap hari. Tetaplah tekun. Tetaplah sabar.
Kita harus tangguh dalam melaksanakan hal-hal besar dalam hidup, seperti mengambil resiko, mengakui kesalahan, dan mengubah kebiasaan buruk. Kita harus tangguh dalam melakukan hal-hal kecil seperti menggigit lidah kita, menunggu giliran kita, menerima dan sabar menghadpai orang-orang yang tidak mengerti. Keyakinan dan kepercayaan diri menuntut ketangguhan kita. Dan ada saatnya kita harus memperlunak kekerasan/ketangguhan kita menjadi kebaikan, karena kita menyadari bahwa seringkali kita harus keras dan tangguh untuk menjadi baik. Namun demikian tetaplah jadi orang baik.
Kita adalah orang yang tegar. Kita tidak akan mengijinkan keraguan-keraguan kita merusak mimpi-mimpi kita. Sikap mental yang positif ini merupakan hasil dari kehidupan yang didedikasikan untuk pengembangan diri dan pelayanan
Kita menyadari bahwa saatnya akan datang dimana kita harus bertindak. Jika kita ragu terlalu lama, keraguan tersebut akan selalu menyelimuti dan berubah menjadi ketakutan. Ya, kita bisa tersandung. Ya, kita bisa ditolak. Ya, kita mungkin gagal
Walaupun hidup tidak mungkin berjalan persis seperti yang kita inginkan. Kita akan mengalami saat-saat jatuh bangun dan menghadapi rintangan. Kita akan mempunyai kesempatan berlatih untuk tidak mengeluh dan sabar. Namun demikian karena kita berfokus kepada gambar yang lebih besar, maka kita akan dapat meletakkan kejadian-kejadian yang terjadi setiap hari dalam perspektif nya.

Bersyukurlah terhadap segala yang kita miliki. Hargai dan terima pujian. Dalam kerangka yang lebih luas, kita seyogyanya bersyukur atas kesehatan yang baik, pasangan yang sangat mendukung, profesi yang menguntungkan, kepatuhan, anak-anak yang sehat, pegawai yang sangat bagus, kemakmuran, keyakinan agama, teman-teman yang setia dan bahkan bersyukurlah atas kemenangan tim olahraga favorit kita. Bersyukurlah atas rahmat yang tentunya masih banyak lagi.
Kita akan berterima kasih karena punya minat untuk terus belajar dan terus mencoba. Kita akan bersyukur karena mendapati banyak kesempatan yang mendatangi kita. Kita akan berterima kasih karena punya kepribadiaan untuk selalu menjalin pertemanan. Akhirnya ketika kita bisa berterima kasih, maka kita bisa membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Salam,
Hilman Muchsin

Tidak ada komentar: