Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menurunkan tarif tol Sedyatmo (menuju Bandara Soekarno-Hatta) sebesar Rp 1.000, yakni dari Rp 5.500 menjadi Rp 4.500, per 4 September 2009. Itu dilakukan menyusul pemberlakuan sistem terbuka (open system) untuk tol tersebut.
Kepala BPJT Nurdin Manurung mengatakan, perubahan sistem transaksi dari tertutup menjadi terbuka diharapkan bisa mengatasi kemacetan di jalur padat tersebut. Selama ini, dengan sistem tertutup yang mengharuskan dua kali transaksi per pengguna tol, menyebabkan tol tersebut selalu diwarnai kemacetan.
“Karena dengan sistem terbuka hanya terjadi satu kali transaksi, tarifnya menjadi Rp 4.500 untuk jarak jauh-dekat. Kami sudah usulkan hal itu ke Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, tinggal menunggu persetujuan saja,” kata Nurdin, usai rapat gabungan Komisi V DPR dengan Departemen PU dan Departemen Perhubungan, di Jakarta, Kamis (27/8).
Menurut dia, saat ini setiap pengguna jalan tol yang menuju Bandara Soekarno-Hatta masih menggunakan dua pintu tol, yang satu milik Jasa Marga dan satunya lagi milik PT Citra Marga Nushapala Persada (CMNP). Kedua operator tol tersebut sudah menyatakan persetujuannya. Bahkan, Jasa Marga sudah siap menggunakan open system. "Kedua operator tidak ada yang dirugikan, dengan penurunan tarif tol Sedyatmo, karena mereka juga diuntungkan dengan tarif pendeknya. Tol ini jauh dekat sama tarifnya," kata Nurdin.
Nurdin Manurung menjelaskan, pemberlakuan penurunan tarif tersebut akan dilakukan bersamaan dengan kenaikan tarif beberapa ruas tol pada 4 September 2009. Pengumuman tarif itu sendiri akan dilakukan BPJT pada awal September. Sejauh ini, PT Jasa Marga Tbk selaku operator tol tersebut juga telah menyetujui pemberlakuan sistem itu.
Lakukan Persiapan
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Frans Sunito mengakui, kondisi tol Sedyatmo saat ini sangat padat. Karena itu, dalam meningkatkan kelancaran tol Sedyatmo, diperlukan hanya satu kali transaksi dan tidak perlu bayar dua kali seperti selama ini. "Sistem terbuka ini untuk memperlancar arus kendaraan yang menuju ke bandara lebih cepat," ujar dia.
Direktur Operasi PT Jasa Marga Adityawarman menambahkan, gerbang tol yang akan digunakan untuk open system tersebut sudah siap, tinggal menunggu keputusan pemerintah saja.
Tidak itu saja, kata Adityawarman, saat ini Jasa Marga sedang melebarkan jalan tol Sedyatmo menjadi tiga lajur mendekati pintu gerbang tol Cengkareng dan diharapkan dalam waktu dua bulan selesai. Sekarang ini sedang dikerjakan konstruksinya.
Dengan adanya sekali transaksi, kata dia, diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan di jalan tol Sedyatmo, terutama pada jam-jam tertentu yang sering mengalami kemacetan. "Jadi, kalau kita masuk dari tol Dalam Kota hanya sekali saja kita lakukan transaksi, tidak seperti selama ini dua kali," katanya. (imm)
28/08/2009 21:34:26 WIB
JAKARTA, INVESTOR DAILY
http://www.investorindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=68069&Itemid=
Jumat, 28 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar