Senin, 31 Agustus 2009
Aset Bank Syariah Global Melonjak 66%
Nilai aset 100 bank syariah terbesar di dunia pada 2008 tumbuh hingga 66% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi justru pada saat dunia dilanda gejolak keuangan dan sejumlah bank besar dunia mengalami guncangan hebat.
Tahun lalu, total aset yang dikuasai oleh 100 bank syariah terbesar di dunia mencapai US$ 580 miliar, melonjak dari US$ 350 miliar pada 2007. Demikian laporan tahunan The Asian Banker, majalah bagi kalangan profesional keuagan, yang dipublikasikan pada Jumat (28/8) .
Pada periode yang sama, majalah itu juga melaporkan bahwa 300 bank terbesar di Asia membukukan tingkat kenaikan aset jauh lebih rendah yaitu hanya 13,4%.
Gejolak keuangan global yang dipicu oleh krisis pasar perumahan di Amerika Serikat (AS) telah menjalar ke segala penjuru dunia akhir tahun lalu. Kondisi ini berdampak pada kemerosotan ekonomi secara keseluruhan dan mengantarkan sejumlah negara ke jurang resesi.
Bahkan, bank investasi utama AS Lehman Brothers jatuh ke jurang kebangkrutan, sedangkan beberapa bank besar lain di AS dan Eropa menderita kerugian dalam jumlah yang besar.
“Meskipun gejolak keuangan pada akhir 2008 melumpuhkan banyak lembaga keuangan besar di Barat, sejumlah bank syariah terus tumbuh secara menonjol dan dengan nilai yang besar," jelas majalah tersebut dalam pernyataan persnya.
“Popularitas industri keuangan syariah telah melonjak secara tak terduga. Ini terlihat dari rezim regulasi perbankan syariah yang semakin kuat serta pemahaman dunia internasional yang lebih baik. Industri keuangan syariah berjalan dinamis,” ujar Emmanuel Daniel, presiden dan chief executive The Asian Banker, menambahkan.
Perbankan syariah menggabungkan prinsip-prinsip hukum Islam dan perbankan modern. Pendanaan berbankan syariah tidak diperkenankan berasal dari invetasi perusahaan yang berkaitan dengan tembakau, alkohol, dan perjudian. Sebaliknya dana perbankan syariah juga tidak diperbolehkan untuk membiayai tiga jenis kegiatan usaha tersebut.
Iran Menguasai
Sejumlah perbankan di Iran yang menjadi pemain utama di sektor perbankan syariah global, menguasai tujuh dari 10 rangking teratas dan 12 dari 100 rangking teratas perbankan syariah dunia. Namun, perbankan di Arab Saudi tercatat lebih mampu membukukan keuntungan.
Pada 2008, Al Rajhi Bank Arab Saudi membukukan pendapatan bersih tertinggi sebesar US$ 1,74 miliar, lebih besar dari lima kali pendapatan Bank Tejarat, bank di Iran dengan keuntungan paling besar.
The Asian Banker menyebutkan, bank-bank di Iran memberi kontribusi 40% dari total aset 100 bank syariah terbesar di dunia dan persentase yang sama berasal dari gabungan aset bank Uni Emirat Arab, Malaysia, Arab Saudi, dan Kuwait. Sedangkan sisanya dikontribusi oleh bank-bank kecil di 10 negara yang lain.
Berdasarkan laparan itu, di luar kawasan Timur Tengah, dua bank syariah di Inggris berhasil masuk dalam jajaran 100 bank syariah terbesar tersebut.
Menurut The Asian Banker, nilai asetperbankan di Asia dan Afrika Utara tergolong masih kecil dibanding pemain-pemain dari Timur Tengah. “Hanya bank syariah di Malaysia dan Bangladesh yang memiliki aset cukup signifikan," ujar majalah tersebut.
Indonesia, negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, hanya memasukkan dua bank dalam daftar 100 bank tersbesar tersebut. Pakistan memasukkan tiga bank, sementara Singapura—pusat keuangan Asia—dan Brunei Darussalam hanya memasukkan satu bank. (afp/ns)
30/08/2009 23:54:23 WIB
Oleh Nasori
SINGAPURA, INVESTOR DAILY
http://www.investorindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=68087&Itemid=
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar