Rabu, 19 Agustus 2009

12 Proyek Jalan Tol Tidak Layak Bisnis?

Sebanyak 12 proyek jalan tol mengalami financial internal rate of return/FIRR (tingkat pengembalian investasi) rata-rata sebesar 1,52%. Angka ini dinilai tidak layak bagi bisnis proyek jalan tol yang diharapkan sebesar 15%-18% dengan konsesi selama 35 tahun.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nurdin Manurung, menyatakan financial internal rate of return/FIRR (tingkat pengembalian investasi) 12 proyek turun rata-rata sebesar 1,52% akibat kemunduran proyek selama 2-3 tahun. Dengan begitu waktu konsesi jalan tol terbuang percuma.

Walaupun nilai FIRR hanya turun sebesar 1% dapat mempengaruhi kelayakan proyek bisnis jalan tol. Nilai ini akan diminati investor sebesar 15%-18% dengan masa konsensi rata-rata selama 35 tahun. Hal tersebut menjadi dasar pemerintah dan investor dalam perhitungan biaya investasi, masa konsesi, panjang jalan, potensi lalu lintas harian, dan penentuan tarif awal.

Jadwal proyek jalan tol mundur dari pembebasan lahan, konstruksi, dan operasi dari yang ditetapkan kontrak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Sebanyak 10 proyek jalan tol belum dihitung kemungkinan penurunan tingkat pengembalian investasi lantaran tidak ada perkembangan proses pembebasan lahan.

Nurdin mengemukakan kemunduran proyek jalan tol dianggap tanggungjawab investor lantaran pemerintah sebagai pelaksana pengadaan tanah jalan tol. Sejumlah dana harus disediakan investor.

Semua proyek jalan tol yang terhenti akan dievaluasi BPJT. Namun, proyek jalan tol Kanci-Pejagan dan lingkar luar Jakarta (JORR) W1 tidak akan dievaluasi akibat lahan ini telah bebas 100%.

Proyek jalan tol Kanci-Pejagan akan dihentikan sementara jelang arus mudik H-10 jelang Lebaran 2009. jalur ini hanya digunakan bagi arus balik saja.

Proses konstruksi tol Kanci-Pejagan telah mencapai 70% dan JORR W1 sebesar 60%. Kedua jalan tol ini ditargetkan beroperasi pada 2009.
Mochamad Ade Maulidin ( ademaulidin@wartaekonomi.com Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya )

http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2755:12-proyek-jalan-tol-tidak-layak-bisnis&catid=53:aumum

Tidak ada komentar: