Sabtu, 22 Agustus 2009

Stimulus Infrastruktur masih Tumpul


JAKARTA-MI: Kontribusi stimulus infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi ternyata masih kalah dengan kontribusi stimulus non infrastruktur atau dalam bentuk keringanan pajak.

Deputi Evaluasi Pembangunan Kemeneg Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Widiyanto mengatakan bahwa stimulus perpajakan lebih berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daripada stimulus infrastruktur. Pasalnya, stimulus infrastruktur belum bisa dilaksanakan dari awal tahun. Sementara untuk stimulus noninfrastruktur atau berupa keringanan pajak telah dijalankan terlebih dahulu.

"Sampai Juni kemarin, stimulus fiskal sendiri masih diserap kurang dari 5 persen. Tapi kalau stimulus pajak yang sudah dari awal dicanangkan. Artinya pertumbuhan ekonomi kita sudah ditolong benar oleh stimulus pajak," jelasnya di Jakarta, Rabu (12/8).

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan eoknomi Nusantara untuk semester I/2009 year on year sebesar 4,2 persen. Bambang menyebutkan, dengan angka yang masih positif, bertanda bahwa stimulus pajak memang sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan eonomi. "Jadi bisa dibilang kalau stimulus pajak malah lebih efektif di Indonesia," ujarnya.

Menurut Bambang, sampai dengan akhir Juli kemarin, penyerapan stimulus infrastruktur masih dibawah 5 persen, yaitu 4,9 persen. Sedangkan menurut data hingga akhir Juni baru diserap 4,57 persen. Penambahan penyerapan infrastruktur yang hanya 0,33 persen dalam satu bulan itu akan segera meningkat pada Agustus ini. Pasalnya, terdapat beberapa proyek yang hanya tinggal menunggu finalisasinya saja.

Dia mencontohkan untuk proyek stimulus di departemen ESDM yang berupa pembangkit listrik hanya tinggal menunggu datangnya salah satu mesin yang masih menunggu kedatangannya.

"Karena itu memuat 70 persen dari jatah anggaran, otomatis penyerapannya bisa banyak," katanya.

Bahkan, dia menambahkan, sampai Agustus ini, penyerapan stimulus infrastruktur akan mencapai angka 10 persen dengan adanya beberapa proyek yang sudah tinggal penyelesaian saja. "Dominasi masih (departemen) PU. Pusat saja sekarang sudah menyerap 10 persen (dari anggaran PU), tapi daerah masih kurang dari 1 persen," katanya.

Pemerintah telah megeluarkan paket stimulus fiskal senilai Rp 73,3 triliun dengan komposisi Rp12,2 untuk stimulus infrastruktur, Rp43 triliun untuk perpajakan, dan sisanya adalah untuk keringanan cukai.(RR/OL-7)

Penulis : Ririn Radiawati Kusumua

Rabu, 12 Agustus 2009 23:57 WIB
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/90196/4/2/Stimulus-Infrastruktur-masih-Tumpul

Tidak ada komentar: