Sabtu, 22 Agustus 2009

DKI Kantongi Izin Proyek Enam Ruas Tol

Dipastikan, Departemen Pekerjaan Umum (PU) akan mengeluarkan izin prinsip bagi proyek pembangunan enam ruas jalan tol kota. Izin prinsip itu akan diterbitkan secara bertahap pada bulan ini.

Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota Jakar ta, Kamis (20/8). "Untuk enam ruas tersebut telah mendapatkan izin prinsip oleh Menteri PU yang diperkirakan akhir bulan ini," ungkap Fauzi. Keenam proyek jalan tol itu diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 23,17 triliun untuk sejauh 72,53 km.

Untuk memuluskan proyek itu, Pemprov DKI memasukkannya dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010-2030. Dari keenam ruas jalan tol kota itu, hanya satu trase tol yang masih dievaluasi, yaitu ruas Rawa Buaya – Pulogadung. "Karena, jalur tersebut bersinggungan dengan rencana jalur MRT tahap III yaitu …... ," kata Gubernur.

Menyinggung pendanaan proyek tersebut, Fauzi Bowo mengatakan, proyek alan tol tersebut akan mengandalkan dana privat/swasta. Menurut Fauzi, tak masalah jika proyek itu digarap oleh swasta. Sebab, proyek itu pasti ditunjang adanya analisis mengenai dampak hukum dan lingkungan hidup. Bagi Fauzi, dana yang berasal dari swasta masih cukup banyak.

"Saya pikir, uang di local market itu sudah banyak, jadi tak ada masalah," ujar Fauzi. Yang dia khawatirkan adalah kemungkinan kontraktor terpilih tak mampu menjalankan amanat tersebut, termasuk melampaui jadwal yang telah ditetapkan. "Jangan hanya memanfaatkan saja, harus ada cara baik dan win-win solution. Sebab percuma nanti dikasih privat, tapi digantung 15 tahun," kata Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Wiriatmoko mengaku telah menetapkan proyek enam ruas tol tersebut ke dalam draf RTRW tahun 2010 -2030 mendatang. Hanya trase yang telah disiapkan dalam pelaksanaan fisiknya membutuhkan kelengkapan analisis dampak lingkungan (Amdal). Analisis mencakup kepadatan trafik pada titik keluar tol dan masuk tol. Hal tersebut penting, karena menyangkut pendanaan proyek yang mahal itu. Apabila dikemudian hari manfaatkan minim tentu tidak ada outcome yang memadai.

"Kalau tak bikin tol begini, spot jalan tersebut akan bikin kemacetan. Karena, pusat ibukota kita kerjakan rame- rame anta instansi," tuturnya.

Bangun Jalan Layang

Tidak hanya mengenjot jalan tol, untuk meningkatkan penyediaan prasarana jalan di Kota Jakarta, Fauzi Bowo juga mengungkapkan adanya rencana pembangunan jalan layang yang membentang antara Jl.Satrio sampai Lapangan Ros, Tebet dan jalan layang Jl Antasari, Jakarta Selatan. Mengenai pembangunan jalan layang Casablanca tersebut, Fauzi mengharapkan pelaksanaan tender paling lambat 2010 mendatang. Diharapkan pada tahun 2011 nanti pembangunan jalan layang sepanjang 2 km tersebut selesai dibangun.

"Akhir tahun depan kita tender, paling 2010 akhir, dan diharapkan 2011 selesai pembangunan," ungkap Fauzi Bowo.

Fauzi Bowo mengatakan, pembiayaan prasarana jalan tersebut membutuhkan biaya mahal. Karena itu, pendanaan proyek tersebut ditetapkan sebagai multiyear contract. "Pelaksanan fisik jalan layang Antasari agak lebih lama, sekitar 2012 mendatang," tutur orang nomor satu di Pemprov DKI ini.

21/08/2009 23:09:29 WIB
JAKARTA, INVESTOR DAILY

http://www.investorindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=67623&Itemid=

Tidak ada komentar: