Sabtu, 12 September 2009

Sosok Andi yang Ini Beda



Oleh Faisal Basri - 2 Augustus 2009

Nama lengkapnya Andi Tenri Gappa, disapa Onny. Ia seorang bankir, kepala cabang Panin Bank Makassar. Asset yang mencapai sekitar Rp 2,3 triliun menempatkan Panin Bank Makassar sebagai bank swasta nasional terbesar di Makassar. Bung Onny telah menghasilkan banyak kader yang dewasa ini mengisi posisi tertinggi Panin Bank di berbagai kota di kawasan Timur Indonesia, seperti: Jayapura, Kendari, Manado, Ambon, dan Palu. Dalam waktu dekat kader-kader Bung Onny lainnya akan merambah ke kota-kota lain seperti Ternate dan Gorontalo. Pendek kata, secara tak resmi Bung Onny merupakan komandan Panin Bank untuk kawasan Timur Indonesia.

Saya singgah di kantor cabang utama Panin Bank Makassar Jumat kemarin lusa. Hari sudah menjelang sore, namun aktivitas kantor masih ramai. Nasabah dilayani di puluhan loket kasir maupun customer service. Para karyawan cekatan melayani nasabah. Tak kelihatan wajah lelah pada satu pun dari mereka.

Bung Onny memfasilitasi wawancara dengan tiga wartawan muda dari media yang berbeda. Ia mempersilakan kami menggunakan ruang kerjanya.

Tak ada kesan mewah pada ruang kerja itu. Sejak bertemu sewaktu makan siang, tak ada pembicaraan tentang perbankan. Sesampainya di kantor Panin Bank, Bung Onny menceritakan tentang dua gambar yang terpampang di ruang kerjanya. Gambar bercerita tentang gagasannya menghijaukan Indonesia. Ia telah berbuat banyak, termasuk di Aceh pascatsunami. Bukti dedikasinya bagi penghijauan di Indonesia, ia akan memperoleh penghargaan yang akan diserahkan langsung oleh Presiden di Istana pada 17 Agustus mendatang.

Melalui layar komputernya, saya ditunjukkan gambar pohon yang ia pilih sebagai andalan penghijauan. Pohon itu di Indonesia dikenal dengan nama Trembesi atau dalam bahasa Latin “Samanea saman.”

Berbagai kalangan dirangkulnya: sekolah, pemerintah daerah, perusahaan swasta dan BUMN, serta tentara. Ia agak kecewa dengan sekolah dan pemerintah daerah. “Tanpa dana, mereka tak bergerak,” ujarnya. Padahal mereka tinggal menanam saja. Sebaliknya, ia sangat puas bekerja sama dengan kalangan tentara. Di beberapa Kodam, tentara bahkan telah berhasil mengembangkan kegiatan pembibitan dalam skala besar, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi peningkatan kesejahteraan prajurit. Keberhasilan tersebut tak lepas dari komitmen yang diberikan oleh Pangdam.

Bagi siapa pun yang tergerak untuk melakukan upaya mulia ini, Bung Onny siap membantu dalam penyediaan bibit dan polibag hingga pelatihan. “Semua gratis,” tukasnya meyakinkan. “Beritahu saja, saya siap datang.”

Keterlibatan masyarakat sangat menentukan keberhasilan untuk menghijaukan negeri tercinta. Program-program pemerintah yang telah menghamburkan triliunan dana APBN sangat tidak efektif. Itulah hasilnya kalau segala sesuatunya sebatas diproyekkan. Bung Onny yakin, hanya dengan beberapa miliar saja Indonesia bisa hijau kembali, asalkan dengan partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha.

Andi T. Gappa, kelahiran Jakarta tahun 1957, adalah sosok yang multidimensional. Ia memiliki koleksi motor dan mobil antik dan bersejarah. Harley Davidson produksi tahun 1950-an adalah peninggalan sang Mertua, Jenderal Andi Mattalata. Sedangkan Jeep berwarna hijau adalah peninggalan dari sang Paman, Jenderal M. Jusuf. Beberapa waktu lalu Bung Onny berkelana seorang diri dengan motor besarnya dari Bali ke jakarta. Di perjalanan terjadi berkali-kali gangguan. Motor itu terpaksa ia tinggalkan di Solo

Semoga suatu waktu kelak, Bung Onny dan kita semua masih bisa menyaksikan Indonesia yang hijau dan kota-kota yang rindang. Inilah barangkali salah satu sumbangan nyata kita bagi dunia.

http://faisalbasri.kompasiana.com/2009/08/02/sosok-andi-yang-ini-beda/#more-699

Tidak ada komentar: