Kamis, 09 Juli 2009

Menteri PU Dorong Penggunaan Konstruksi Dalam Negeri

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto berjanji akan mendorong penggunaan produk konstruksi di dalam negeri sesuai dengan Inpres No. 2 tahun 2009 tentang penggunaan produk dalam negeri.

"Kami sudah melarang penggunaan produk impor seandainya semuanya didapat dari dalam negeri," kata Djoko Kirmanto usai membuka Rapimnas Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia) di Jakarta, Senin.

Djoko mengatakan, di tengah-tengah iklim ekonomi di luar negeri belum pulih, produk Indonesia termasuk sektor konstruksi seharusnya menjadi andalan bagi pembangunan di Indonesia. "Memang sejumlah proyek konstruksi dibiayai dari pinjaman luar negeri, akan tetapi sesuai Inpres peralatan maupun materialnya harus bersumber dari dalam negeri," katanya.

Menteri PU mencontohkan penggunaan teknologi pondasi Sarang Laba-Laba yang ditemukan insinyur dalam negeri sudah diterapkan di sejumlah proyek konstruksi nasional di antaranya untuk pelabuhan udara dan gedung bertingkat.

"Sepanjang dapat diaplikasikan di lokasi serta biayanga tidak mahal, kemudian yang terpenting dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak (padat karya)," katanya.

Dia mencontohkan pembangunan Jembatan Suramadu meski dibiayai dari pinjaman Tiongkok akan tetapi peralatan serta bahan-bahannya sebagian dipasok dari dalam negeri serta kualitasnya bagus.

Sementara itu Ketua Umum Gapensi, Soeharsojo mengatakan, dukungannya kepada pemerintah untuk menggunakan produk di dalam negeri apalagi jika padat tenaga kerja.

Menurutnya, dengan menggunakan produk dalam negeri otomatis akan memberikan peluang pekerjaan terutama bagi industri bahan bangunan sehingga pada akhirnya ikut mendorong sektor riil.

Ia menilai, produk konstruksi Indonesia terbukti lebih berkualitas, murah sehingga dapat dimanfaatkan pasar (penyedia jasa) dalam kapasitas (volume) lebih besar ketimbang asing.

Apalagi dana stimulus yang disiapkan pemerintah Rp 6,7 triliun sebagian besar akan disalurkan melalui Satuan Kerja di daerah-daerah termasuk bagi Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP).

"Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan potensi lokal termasuk dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerah-daerah bagi pembangunan infrastruktur," ujarnya. (ant/gor)

01/06/2009 16:03:11 WIB
JAKARTA, investorindonesia.com

Tidak ada komentar: