Minggu, 17 Oktober 2010

Transportasi Massal Buruk, Pilih Mobil


Mobil menjadi pilihan utama masyarakat kelas menengah ke atas Jakarta untuk menjalani aktivitas sehari-hari, baik ke kantor, kuliah, jalan-jalan, ataupun aktivitas lainnya. Tetapi bagaimana jika preferensi individu-individu itu menjadi preferensi kolektif, mayoritas warga?

Apapun, inilah argumentasi mereka yang merasa lebih nyaman mengendarai mobil dibandingkan bersepeda motor, lebih-lebih moda transportasi massal yang semestinya disediakan maksimal.

Jacob, pegawai bank swasta Indonesia, mengaku, merasa lebih nyaman bermobil meskipun bersepeda motor jauh lebih efisien. "Kalau efisien, memang lebih cepat motor, lebih hemat waktu. Tapi, dari segi kenyamanan dan tingkat safetynya, mobil lebih unggul," ucapnya kepada KOMPAS.com, Selasa (27/7/2010).

Menurutnya, apabila dilihat dari segi macetnya, baik mobil, motor, ataupun kendaraan lainnya, sama-sama mengalami kemacetan. Namun, alasannya. mobil punya fasilitas pendukung kenyamanan seperti Air Conditioner (AC).

Hal serupa juga diungkapkan Ignatius Haryanto, staf redaksi sebuah majalah. Ia menuturkan, keamanan apabila berkendara dengan mobil lebih terjaga dibandingkan berkendara dengan motor ataupun kendaraan umum.

"Di bus banyak copet, di Transjakarta juga ada copet, bergelantungan, desak-desakan. Nggak nyaman," ucap pria berusia 56 tahun tersebut.

Selain Jacob dan Ignatius, pendapat serupa juga dikemukakan oleh para pengendara mobil lainnya. Sheridan misalnya. Ia mengaku, berkendara dengan mobil biaya yang dikeluarkan tidak jauh beda dengan kendaraan umum.

Dan juga, apabila berkendara dengan mobil lebih bebas untuk pergi ke mana-mana, tanpa harus turun naik seperti kendaraan umum. "Dengan mobil, lebih bebas ke mana-mana. Kita yang atur," kata perempuan berusia 19 tahun tersebut melanjutkan.

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/07/28/06150216/Transportasi.Massal.Buruk..Pilih.Mobil

Tidak ada komentar: