Minggu, 17 Oktober 2010

Sarana Angkutan Umum Tak Manusiawi


Kengganan warga Jakarta dan sekitarnya menggunakan angkutan umum salah satunya karena ketidaknyamanan moda transportasi massal tersebut.

Selain itu, keamanan harta dan jiwa juga dipertaruhkan ketika naik angkutan umum seperti kereta rel listrik (KRL), bus Transjakarta, Metromini, Kopaja, bus PPD, serta angkutan publik lainnya.

Tilik saja situasi di atas KRL pada pagi dan sore hari. Hanya orang-orang nekat dan tidak punya pilihan lain saja yang bersedia berdesak-desakan di dalam kereta. “Angkutan umum kita memang tidak manusiawi,” ujar anggota DPR Hanif Dhakiri kepada okezone beberapa waktu lalu.

Ada beberapa solusi kemacetan akibat enggannya publik menggunakan angkutan umum yang hingga kini diwacanakan oleh Pemda DKI Jakarta. Di antaranya dngan membuat subway, monorail, dan waterway. Tetapi hal tersebut tidaklah dianggap perlu, jika pemberdayaan fasilitas yang ada bisa dimaksimalkan.

PT Kereta Api Indonesia menawarkan sebuah solusi yang bisa dibilang cemerlang dengan memanfaatkan fasilitas yang ada sekarang ini. Yakni mensinergikan antara kereta api dengan bus Transjakarta.

“Saya punya suatu solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan, di mana adanya sinergi antara busway dengan kereta api,” ujar Makmur Syaheran, Coorporate Secretary PT KAI ketika dihubungi okezone, beberapa waktu lalu.

Pengaplikasiannya, sambung dia, bus Transjakarta akan diperankan sebagai shuttle bus untuk KRL. Misalnya, hingga kini belum ada jalur busway dari Lebak Bulus ke Kampung Rambutan. Sedangkan kereta api sudah ada jurusan Lenteng Agung yang ke sekitar Kampung Rambutan.

“Jadi di setiap stasiun kereta api ditambahkan halte busway untuk mempermudah sampai ke Kampung Rambutan. Itu sistem yang akan kami coba tawarkan kepada Pemda DKI,“ jelasnya.

Makmur juga berjanji pihaknya akan menambah fasilitas untuk menarik minat para penumpang agar menggunakan moda transportasi KRL. “Di antaranya akan merenovasi 17 stasiun kereta api di Citayam, UI, Pondok Cina,” tambahnya.

Selain itu, tingkat keamanan di setiap gerbong juga akan ditingkatkan dengan cara menempatkan personel keamanan di setiap gerbong KRL. “Biasanya hanya ada satu pengaman, sekarang ditingkatkan jadi dua,” ujarnya.

Dalam kaitan ini, PT KAI juga berjanji akan segera menyediakan fasilitas untuk mempermudah pembelian tiket kereta api. Pembelian tiket nantinya akan menggunakan layanan internet, yakni system e-ticketing untuk semua jalur Jabodetabek.

“Tapi kami baru akan terapkan di express dulu. Layanan ini memudahkan masyarakat agar tidak mengantri lagi di loket pembelian,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan penambahan gerbong dan penutupan kereta api non AC dengan biaya tarif kereta api yang akan naik, Makmur menerangkan pihaknya hanya ingin memberikan kenyamanan kepada penumpang.(ful)

http://news.okezone.com/read/extend/2010/10/14/343/382490/sarana-angkutan-umum-tak-manusiawi

Tidak ada komentar: