Kamis, 30 September 2010

Kemacetan Hebat Terjadi di Jakarta



Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta pada Sabtu (7/8/2010) sore kembali menimbulkan genangan air dan menyebabkan kemacetan di sejumlah titik jalan di Jakarta. Kemacetan terparah karena genangan air yang tinggi terjadi di wilayah Jakarta Selatan.

Informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyebutkan, genangan air mengakibatkan arus lalu lintas terputus di Cirendeu arah Kampung Gunung. Di depan Universitas Negeri Jakarta, jalur terputus karena luapan Kali Pesanggrahan.

Di Jakarta Selatan, genangan air setinggi 20-30 sentimeter antara lain di depan SPBU Shell Mampang, Pasar Cipete, Duren Tiga, Kemang Timur, depan Grand Kemang, LP3I Pasar Minggu, Fatmawati Raya Selatan, dan Jalan Haji Nawi. Genangan menyebabkan kemacetan parah. Genangan juga memacetkan jalan di Arteri Pondok Indah.

Jalan Veteran menuju Tanah Kusir macet parah. Kendaraan padat dan tidak bergerak. Poppy, pengemudi mobil yang melintas dari Margonda ke Palmerah, juga membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam karena mobil hanya bisa berjalan merayap.

Hujan juga memperparah kemacetan di pinggiran Jakarta, yaitu di pertigaan Pasar Rebo-Jalan Raya Jatiasih hingga sekitar Pintu Tol Jatiasih, Kota Bekasi. Kemacetan antara lain terjadi di jalan lingkar luar Jakarta (JORR) Cikunir hingga Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Hujan deras yang mengganggu jarak pandang dan padatnya jalan tol tersebut membuat perjalanan melambat hingga kecepatan 10-20 kilometer per jam. Waktu tempuh Jatiasih-Pondok Indah, yang biasanya satu jam, harus ditempuh hampir tiga jam.

Sejak pukul 16.00, kendaraan sudah merambat di Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta. Laju kendaraan itu tersendat akibat panjangnya antrean di Pintu Tol Rambutan menuju Pondok Indah dan Gerbang Tol Halim. Laju kendaraan nyaris tidak bergerak karena arus kendaraan tertahan di simpang susun Cawang. Kendaraan yang masuk ke tol dalam kota arah Semanggi tertahan di Pintu Tol MT Haryono dan Kuningan karena ada genangan di Pancoran dan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.

Di Jakarta Barat, Jalan Raya Joglo juga padat. Feri, salah satu pengguna jalan, mengatakan, jalan alternatif di sekitar Joglo padat, begitu juga Jalan Meruya Utara ke arah Mal Puri Indah dan jalan menuju Puri Kembangan. Genangan air juga terlihat di sekitar Jalan KS Tubun hingga perempatan Slipi dan menimbulkan kemacetan, termasuk di flyover Slipi. ”Tinggi air sekitar 20 sentimeter,” kata Edi Hidayat, pengendara sepeda motor yang melintas sekitar pukul 17.00.

Sistem resapan

Pengamat ruang terbuka hijau (RTH) Jakarta, Nirwono Joga, mengatakan, salah satu solusi pengurangan genangan air yang paling mungkin dilaksanakan dalam jangka pendek adalah menambah sistem peresapan air di Jakarta. Dia mencontohkan, genangan di kawasan Palmerah bisa dikurangi dengan mengalirkan air ke danau di Taman Ria Senayan. Di Bundaran HI, terdapat waduk melati yang bisa dimanfaatkan untuk menampung air yang menggenang dari jalan. Apabila fungsi waduk atau situ ini dioptimalkan, genangan air di jalan berkurang sekitar 50 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, genangan air di jalan yang timbul setelah hujan bisa disebabkan adanya sumbatan sampah. ”Kami sudah mengecek jalan mana saja yang tergenang dan mencari penyebabnya. Sebagian besar karena tersumbat sampah. Kami akan bersihkan dan semprot agar alirannya lancar kembali,” ujarnya

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/08/08/07454724/Kemacetan.Hebat.Terjadi.di.Jakarta

Tidak ada komentar: